Laman

Selasa, 23 April 2013

MANHAJ NUBUWWAH VERSUS MANHAJ KABBALAH: PERANG CARA, PERANG PENAMPILAN, PERANG ENERGI




• Bagaimana kita dapat melawan, mengalahkan musuh, tentu sejauh mana kita mampu memahami detail cara, atau bahkan sekedar mengetahui gelagat tampilannya. Ya, bisa dengan mempelajarinya secara detail, mendalam, tp bisa juga dengan melihatnya sederhana. Sesederhana kita menyadari kenapa Allah memilih Nabi dari kalangan yang “nggak dianggap”, seperti kisah Nabi Daud as dan Jalut misalnya.

• Jika kebenaran parameternya adalah analisa konspirasi, maka insya Allah setiap ummat ini akan mudah dan bahkan sangat sederhana mengenali sebuah subtansi, mudah memahami mengapa dari era salaf Alawiyin, Wali songo, hingga ulama-ulama aswaja sejati kita saat ini, mereka berdakwah dengan cara dan tampilannya yg khas, dibanding “mayoritas” yg telah ditampilkan pada publikasi era kontemporer dan media mainstream abad ini.

• Kita menyaksikan dipemberitaan, dilapangan, mereka-mereka yg turun kejalan, mereka yg tergiring dalam lingkaran konflik, extrimis dan terror, pada umumnya hanya kalangan dr harokah dakwah tertentu yg berlatar belakang dr akidah yg sangat jelas bertentangan dengan I’tikad dan kaidah Aswaja. Dan sebagian besar lainnya malah, dari kalangan Aswaja sendiri, yg teragitasi, political oriented, kehilangan arah, Awam. Mereka tidak sadarkan diri sedang dikendalikan.

"One of the most horrible features of war is that all the war-propaganda, all the screaming and lies and hatred, comes invariably from people who are NOT FIGHTING."[George Orwell]

“Satu hal yg paling mengerikan dari setiap jenis peperangan ialah smua perang-propagandanya, setiap jeritan, kebohongan dan kebencian, tidak lain (justru) datang dari orang yang TIDAK SEDANG BERJUANG. "[George Orwell]

• Kita mengalaminya sendiri, mendengar dari teman-teman terdekat, dari saudara-saudara kita. Kita dan mereka pada awalnya, umumnya, tumbuh dan terbina dalam keluarga bermanhaj Aswaja Asy'ariy-Maturidi, bermazhab pada 1 pilihan dari yang 4, khusus di negri kita ini, kita adalah anak2 Asy’ariyah-syafi’iyah. Namun pada diri kita, saat kita mulai belajar "membaca" dan memahami, kita condong mengikuti cara kita sendiri, mengikuti kesan-kesan, dan rasa-rasa, tanpa panduan disiplin yg jelas, tanpa hasrat menyingkron persoalan yg kuat dan melekat(inheren). Sehingga sangat disayangkan kita pernah, atau bahkan tetap mempertahankan kesadaran kita yg awam terus dimanipulasi instrument gazhwul fikri paling efektif diranah AKIDAH, yaitu; "SENI(inovasi), TAMPILAN dan BACAAN ", yangmana disitu melekat unsur-unsur dr sifat PROPAGANDA, sebuah unsur dari cara-cara Iblis.

Anton Zhandor Lavey seorang pendeta teringgi satanik, pewaris ajaran A. Crowley , berkata:

“ART.. MUSIC…WRITING… effectively that what we call PROPAGANDA.”
“SENI… MUSIK…DAN TULISAN… secara effectif, itulah yg kami sebut PROPAGANDA.”

"All propaganda is a lie, even when its telling the truth."[George Orwell]

“Setiap Propaganda adalah bohong, bahkan (sekalipun) ia (sedang) mengatakan kebenaran”-[George Orwell]

• Kita, teman-teman, saudara sedarah, semuda, smuanya.... MEMBACA, LITERAL, TIDAKLAH CUKUP MENYIMPULKAN KEBENARAN MANHAJ! Kesimpulan itu ada diluar, saat kita bertindak, saat kita bergerak , saat kita berhijrah, saat kita berjamaah sesuai musyawarah dan kepatuhan menjalani perintah. Bahkan saat kita sedang sendiripun diluar sana, kita dianjurkan ulama untuk tetap terpaut pada asas-asas dari tradisi dakwah aswaja itu. Dalam hal ini, kisah Ibnu Taymiyah dan siti jenar –smoga Allah merahmati mereka- adalah pelajaran bagi kita semua…

Dan jika kita masih tidak memahami SIAPA MENGENDALIKAN SIAPA? SIAPA DI PERLAWAN SIAPA? Maka cukuplah kita memperpanjang pembodohon terselubung kepada generasi muda Islam dgn cara-cara se-oke-nya kita, sekeren-kerennya kita.

• Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah, dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
[QS. An Nahl : 125]

Yang kami ketahui dari para alim tentang ayat diatas berisi seruan terhadap manusia yang dipenuhi berbagai kegelapan kekufuran (zhulumat-negatif energi) agar kita kembali kepada cahaya iman (Nuur-energy positif), menapaki jalan hikmah yang lurus, aqidah yang benar, dengan cinta, kasih sayang, tanpa kekerasan dan benci. Sehingga fitrah kita terjaga dari berbagai infiltrasi negative berupa ideologi, budaya, kebiasaan, cara berpikir dan bersikap yang tidak Islami. Semoga itu bukan sekedar apa yang kita ketahui, namun agar kita juga diberi kepahaman, sampai kita diberi kekuatan oleh Allah untuk mengamalkannya.

“When you make love you're using up energy; and afterwards you feel happy and don't give a damn for anything. They can't bear you to feel like that. They want you to be bursting with energy all the time. All this marching up and down and cheering and waving flags is simply sex gone sour. If you're happy inside yourself, why should you get excited about Big Brother and the Three-Year Plans and the Two Minutes Hate and all the rest of their bloody rot?” [George Orwell, 1984 ]

“Saat anda sedang bercinta, anda sedang meningkatkan (vibrasi)energy; dan setelah itu anda merasa bahagia dan tidak lagi peduli terhadap apapun. Mereka(illuminati) tidak dapat menahan anda untuk merasakan itu. Mereka menginginkan energy anda meledak(negatif) disetiap saat. Semua kondisi ini; naik dan turun, bersorak dan bebas, hanyalah untuk membuat keadaan harmonis menjadi –semakin-buruk/rusak. Jika anda(rasakan)bahagia didalam diri anda, mengapa anda mesti heboh mengenai BIG BROTHER(Illuminati) dan agenda tiga tahun(NWO Plan), serta 2 menit kebencian dan darah(energy) kotor mereka?” [George Orwell, 1984 ]

• Mari sama-sama kita berniat, sekarang atau nanti, untuk “aksi nyata perlawanan”. Bukan bersantai-santai, main-main didunia maya ini, tapi sejak kita melihat, mengetik didunia maya ini, hingga kita dikesibukan dan dikelonggaran aktifitas bisnis dunia dan bisnis agama(Dakwah, Kondisi Qital, Nuntut Ilmu); Kita niatkan untuk selalu berusaha keras… menjadi oke, menjadi keren, menjadi gigih, hanya untuk mematuhi kehendak Allah dan menghidupkan sunnah dalam 24 jam. Sebab sejam, semenit, sedetik setarikan nafas kita, sangat bermakna perlawanan… menembus jantung fitnah subtansial agenda Iblis dan Dajjal jika disandarkan pada sunnah dan Ijma’.

Sekedar untuk terus kita sadari, subtansi konspirasi Iblis disetiap aspek hidup kita adalah untuk menciptakan kondisi lalai, kondisi yg membuat setiap detik dari tarikan nafas kita luput dari dzikir, menyimpang dari Amal shaleh(positive energi), selalu mengeluarkan energy negatif. Semua semata-mata hanya agar kita nanti merugi saat hari ditimbangnya amal, untuk kita setidaknya dicuci dulu dineraka(See..? Untuk menemani Iblis dan pasukannya dineraka, tidak perlu membuat kita murtad, tidak perlu membuat kita menjadi bagian dari freemasonry, atau secret society-Illuminati, bukan?).

• Jadi, apa itu AMAL SHALEH, Positive Energi? Ia adalah SUNNAH ITU SENDIRI... Ia adalah amalannya para muttaqin. Ulama katakan, perbanyaklah beramal dengan sunnah, kurangi perkara mubah, agar tidak terjebak kepada yg HARAM(negative Energi).

• Lalu apa itu PERLAWANAN? Perlawanan ialah menerapkan AMAL SUNNAH dalam 24 jam kehidupan kita, semaksimal mungkin, dan istiqamah dalam perjuangan dakwah, itulah Energi positif sebenarnya yg Allah kehendaki kita mengamalkannya, itulah yg diinginkan Rasulullah Saw agar kita menirunya.


“To see what is in front of one's nose, needs a constant struggle”. [George Orwell]

“Untuk menyaksikan (kebenaran) yang jelas didepan hidung, dibutuhkan perjuangan yang konstan/Istiqamah” [George Orwell]

Maka, jika kita mengingat, mengucap, dan berbuat setiap kebaikan berdasarkan sunnah dan senantiasa berjamaah,-setidaknya ada usaha mendekati sunnah dan Ijma secara istiqamah’-… itulah perlawanan, itulah senjata dan perisai ampuh ummat Akhir Zaman. Semoga kita bisa, dan diberikan taufik dan rahmahnya..Amiin.

MILISI OPOSISI NAGA-11-08-2012